pohon jeruk nipis |
Jeruk nipis, biasa disebut jeruk nipis Meksiko di banyak negara, adalah tanaman tropis asli Asia Tenggara. Buah dan daun jeruk nipis banyak digunakan sebagai pengharum pada makanan atau minuman karena memiliki rasa yang menyegarkan.
Jeruk nipis merupakan tanaman hibrida yang artinya tanaman ini merupakan hasil campuran dari dua jenis jeruk yang berbeda yaitu Sukade dan Papeda.
Jeruk nipis bukanlah tanaman langka, namun karena sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai penyedap masakan dan pembuatan minuman sehat, ada baiknya kita mencoba menanam tanaman ini di pekarangan agar tidak perlu lagi membeli. kita ingin mendapatkan keuntungan.
Prosedurnya tidak sulit, Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang perlu Anda ambil.
1. Siapkan biji jeruk nipis
Perbanyakan jeruk nipis ada dua cara yaitu generatif dan vegetatif. Metode generatif adalah menanam benih yang diambil dari sari buah.
Setelah perasan jeruk dipisahkan, bijinya harus dijemur minimal 3 hari di bawah sinar matahari langsung. Dengan kata lain, Anda harus mengeringkannya dari luar. Cara vegetatif dengan cara okulasi atau stek. Jika Anda merasa pencangkokan adalah langkah yang paling tepat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda memulai prosesnya:
- Pastikan linden yang dicangkok memiliki kualitas yang baik. Untuk hasil terbaik, pohon induk harus berbuah lebih awal. Jangan memangkas pohon dengan buah yang buruk.
- Pohon induk harus tumbuh di tanah yang subur. * Cabang pohon halus dan berdiameter minimal 3 cm.
- Tanaman memiliki sifat tahan hama, akar kuat dan naungan buah.
Tidak ada perbedaan antara budidaya generatif dan vegetatif. Setelah proses okulasi berhasil, benih yang dihasilkan bisa langsung ditanam.
2. Pilih Tanah Tanaman
Tanah yang baik juga dapat menghasilkan tanaman yang berkualitas. Hal ini berlaku untuk semua jenis tanaman buah-buahan, tidak terkecuali jeruk nipis.
Pilih tanah bebas gulma, karena gulma sering memiliki berbagai jenis hama yang dapat menyebabkan kematian tanaman, terutama jika hama menyerang tanaman di masa mudanya.
Cara paling efektif untuk menghilangkan gulma adalah dengan membersihkan akarnya. Jika terlalu banyak rumput, Anda dapat membakar tanah ini, karena pembakaran menghasilkan karbon dioksida, yang dapat digunakan sebagai pupuk dasar organik. Tanah harus berada di area yang terkena sinar matahari langsung.
3. Meningkatkan kesuburan di media tanam
Seharusnya ada banyak tanaman lain di tanah subur yang tumbuh dengan baik. Anda tidak memerlukan detektor modern untuk menentukan tingkat kesuburan tanah; jika area tersebut ditumbuhi atau banyak tanaman kecil di sekitarnya, maka tanaman berukuran sedang di sana juga harus dipupuk.
Tanah yang dipenuhi rerumputan tinggi juga subur, tetapi Anda harus membersihkannya terlebih dahulu, seperti yang disebutkan di atas. Setelah menghilangkan gulma dari media tanam, Anda bisa menambahkan kapur dolomit. Kandungan kalsium dan magnesium dolomit dapat meningkatkan pH media tanam dengan cara menetralkan tingkat keasaman tanah.
Penambahan dolomit tidak diperlukan, tetapi hanya disarankan untuk memastikan media tanam siap menerima tanaman baru.
4. Buat dermaga (Tambahkan panjang media tanam)
Bagi mereka yang pernah menanam jeruk nipis di masa lalu (dan telah berhasil), membangun galangan kapal bisa menjadi hal yang mengejutkan. Dari sekian banyak pohon limau yang tumbuh dan berkembang biak, sangat sedikit yang tersisa di pedesaan. Hampir semuanya berada di permukaan yang datar.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tujuan utama membangun galangan kapal adalah untuk mencegah genangan air. Karena dermaga hampir berbentuk kerucut, di mana benih ditanam di bagian atas, tidak akan ada hujan atau air di sekitar bibit. Air mengalir sendiri dan menjaga tanah tetap lembab tanpa merusak benih tanaman.
Selain itu, buah pir buatan (bukan dengan proses alami) harus lebih rapuh daripada tanah datar agar media tanamnya bagus untuk tanaman baru. Media tumbuh bebas lembut dan tidak mengering dengan kadar air yang cukup. Ini akan memudahkan akar linden muda untuk tumbuh dengan bebas.
Jika akarnya kuat, tiang tidak diperlukan lagi. Anda dapat memindahkan bibit tanpa takut merusak tanaman (ini akan dijelaskan nanti di bagian 7).
5. Atur jarak tanam
Jarak melayani dua tujuan, termasuk:
- Proses pembibitan jeruk nipis akan berjalan lebih lancar jika setiap semai memiliki ruang yang cukup untuk pertumbuhan akar. Bibit akan tumbuh dan segera akan membutuhkan lebih banyak ruang. Pikirkan baik-baik dan hitung jaraknya agar semua benih yang Anda tanam tumbuh dengan baik.
- Dengan jarak yang cukup antara bibit, semua pohon muda dapat dengan mudah mendapatkan sinar matahari. Tidak ada cabang atau daun dari satu pohon menutupi pohon lain. Jika Anda hanya memiliki satu bibit yang ditanam untuk percobaan, jarak tidak diperlukan jika tidak ada beberapa pohon pada plot yang sama.
6. Siapkan lubang tanam
Siapkan lubang tanam minimal dua minggu sebelum menanam bibit. Bukaan tanaman harus dipupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah. Jarak antar lubang juga harus diperhatikan dan jarak tersebut tentunya lebih lebar dari pada saat menyemai. Satu linden membutuhkan jarak sekitar 4 meter dari pohon lain. Tidak perlu menggunakan pupuk kimia. Gunakan pupuk organik (misalnya pupuk kandang) atau kompos, jika tersedia.
7. Pindahkan benih ke lubang tanam
Proses penanaman memakan waktu sekitar dua bulan sebelum pohon siap dipindahkan ke lubang tanam. Hal-hal berikut harus dipertimbangkan sebelum dan selama transfer:
- Pembibitan yang baik akan menghasilkan jeruk nipis muda dengan daun yang lebat. Sebelum menanam bibit, potong beberapa cabang dan daun agar semua bagian pohon terkena sinar matahari langsung di lubang tanam.
- Jika Anda menemukan akar bengkok saat memindahkan bibit, lakukan beberapa penyesuaian (sebaiknya tanpa memotong akar) untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.
Bibit jeruk nipis dapat ditanam di musim panas dan musim gugur. Kendala utama di musim panas adalah ketersediaan air dan kurangnya kelembaban tanah, tetapi ini dapat diharapkan setiap pagi dan sore hari dengan penyiraman secara teratur. Perlu diingat bahwa semakin banyak benih yang Anda tanam, semakin besar pula kebutuhan akan air dan tanah.
8. Perawatan tanaman
Setelah transplantasi bibit, linden harus terus dirawat untuk mencegah infestasi oleh hama dan gulma. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
- Irigasi: seperti yang telah disebutkan, sirami air dalam jumlah yang cukup dua kali sehari. Siram tanaman sampai tanah di sekitarnya terlihat basah, tetapi jangan sampai tergenang, karena terlalu banyak air dapat merusak akar tanaman.
- Pemangkasan: jika sulit untuk mencegah hama dan menyerang cabang atau daun linden, cukup pangkas cabang yang rusak agar penyakit tidak menyebar ke bagian lain. Gunakan gunting steril (rendam dalam alkohol selama beberapa menit) sebelum memotong. Membakar atau mengubur bagian yang rusak sehingga tidak dapat ditoleransi oleh hama yang terbawa angin.
Buahnya juga bisa terkena wabah atau penyakit. Pastikan semua buah terkena sinar matahari dan buang buah yang rusak (misalnya busuk). Terlalu banyak buah dalam satu baris juga tidak baik, jadi yang terbaik adalah membatasinya. Ingatlah untuk membersihkan gulma di sekitar tanaman, tetapi jangan membakarnya, karena api dapat merusak pohon dan buah-buahan.